Bahas Investasi Migas Pada Podcast Alam Alsahara, Pengamat: Ini 4 Poin Utama Tugas Pemerintah

PT Alam Alsahara Indonesia menghadirkan podcast bersama Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan ditemani dengan jurnalis Intan Pratiwi. Dalam podcast tersebut, Intan membahas soal situasi global dan isu transisi energi yang saat ini menjadi tantangan tersendiri di Indonesia.

Apalagi Indonesia hari ini masih menjadi net importir minyak mentah. Mengingat, saat ini kebutuhan BBM di Indonesia mencapai 1,5 juta barel per hari.

Tidak sepadan dengan produksi nasional yang hanya 630 ribu barel per hari. Menjawab hal tersebut, Mamit mengaku jika bicara soal migas memang sangat kompleks. Dengan adanya kejadian-kejadian tersebut telah berdampak pada sektor hulu dan hilir.

Menurutnya, jika bicara dari sisi hulu memang sangat menguntungkan karena harga minyak mentah mengalami kenaikan, hanya saja dengan potensi yang Indonesia miliki ini masih perlu dioptimalkan dalam sisi produksi. “Setidaknya target lifting yang ada dalam APBN ini bisa tercapai.

Tapi pada kenyataannya masih dibawah target yang ditetapkan dalam APBN sehingga berdampak pada penerimaan negara,” jelas Mamit pada Podcast Alam Alsahara Indonesia yang tayang di kanal Youtube, Kamis (25/8/2022). Ia melanjutkan, untuk di sektor hilir menjadi tantangan tersendiri karena berdampak pada beban subsidi maupun beban kompensasi yang harus dibayarkan badan usaha, yaitu Pertamina.

Selain itu, Mamit menyebut, Indonesia memiliki potensi untuk menjaga lifting minyak. Hal ini berdasarkan data dari SKK Migas bahwa Indonesia memiliki sekitar 16 cekungan yang belum diproduksikan

×

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× How can I help you?